
Kabar terbaru datang pada hari Rabu kemarin, diungkap oleh perwakilan Facebook sendiri yang menyatakan bahwa pihaknya telah menemukan 470 akun palsu penyebar berita hoax di Amerika Serikat yang berasal dari perusahaan RUSIA bernama Internet Research Agency. Fakta ini memberikan bukti baru terlibatnya RUSIA pada Pemilu di AS tahun lalu.
Dilansir dari The New York Times, Ratusan akun palsu itu juga diketahui terkait dengan iklan Facebook, dan telah menggelontorkan dana uang senilai 100 ribu dollar AS atau sekitar 1.33 Miliar untuk membuat iklan politik di Facebook. Diungkap Facebook, sebagian besar iklan yang tampil sebenarnya tidak langsung mengacu untuk mendukung salah satu kandidat presiden AS namun lebih memecah belah AS dengan menyinggung masalah sosial, ras, agama, kontrol senjata dan imigrasi.
Iklan-iklan politik yang memecah belah AS ini ditayangkan di Facebook dalam rentang waktu bulan Juni 2015 sampai Mei 2017. Bukan hanya beriklan di Facebook, 470 akun penyebar berita Hoax itu juga berkeliaran di situs-situs berita dengan memberikan komentar yang bersifat provokasi. Facebok sendiri menyatakan telah menghapus ratusan akun palsu tersebut.
Laporan Intelijen AS yang dikirim Januari tahun ini, perusahaan Internet Research Agency memiliki pemodal yang diduga kuat punya hubungan dekat dengan pemerintah RUSIA, Vladimir Putin. Dengan ditemukannya fakta-fakta dilapangan, intelijen AS menyimpulkan akun palsu dari Internet Research Agency dirancang untuk menghancurkan elektabilitas Hillary Clinton serta mendorong keberhasilan Trump dipemilu AS.
Meski begitu, Facebook saat ini belum menemukan bukti keterlibatan tim kampanye Trump dengan Internet Research Agency dalam pembuatan iklan politik.
Post a Comment